KILAS BALIK MEMILIH MASALAH PENELITIAN
Penelitian berangkat dari masalah bukan dari judul. Judul hanya berperan sebagai representasi dari pokok masalah yang dikaji dalam suatu penelitian. Ia dapat dirumuskan diawal dan bisa juga diakhir. Jika ia dirumuskan diawal, ia dapat berfungsi sebagai "alat" untuk membantu peneliti dalam mengkera...ngkakan dan atau memfokuskan pemaparan masalah, dan jika ia dirumuskan diakhir (revisi), ia dapat berfungsi sebagai representasi sebagaimana dimaksud. Pada awalnya, merumuskan masalah penelitian memang bukanlah hal yang mudah, terutama bagi orang yang baru melakukan penelitian. Hal yang perlu diingat adalah masalah merupakan kesenjangan yang terjadi antara teori dengan praktek atau antara harapan dengan kenyataan. Dengan kata lain, seseorang yang ingin mendapatkan suatu masalah tentulah orang yang memiliki latar belakang ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang memadai agar ia dapat menilai apakah dalam implementasi, contoh, suatu ilmu dan keterampilan seseorang atau sekelompok orang di suatu lokasi telah terjadi suatu masalah (kesenjangan antara teori dengan praktek atau antara harapan dengan kenyataan dimaksud). Untuk mengetahui dan atau memastikan apakah di lokasi tersebut telah terjadi masalah dan secara teoritis-praktis dapat diteliti, tentu seorang peneliti harus melakukan studi, baik secara literatur mapun terjun ke lapangan (studi pendahuluan).
Secara praktis, parameter memilih masalah penelitian
sebaiknya mempertimbangkan:
- Faktual / masalah itu benar-benar ada atau terjadi di lapangan (contoh: di suatu lembaga pendidikan baik formal maupun informal) berdasarkan analisis perbandingan hasil antara teori dan praktis atau antara harapan dan kenyataan).
- Dari segi: (1) kemampuan > (peneliti memiliki latar belakang ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai terkait masalah dimaksud). (2) aksesibilitas > (kemudahan mencapai lokasi terjadinya masalah maupun kemudahan dalam memperoleh datanya) (3) ketertarikan > (peneliti menyukai masalah tersebut, dengan tentu mempertimbangkan kemampuan ilmu pengetahuan dan keterampilannya). (4) Relevansi > (masalah penelitian yang dipilih merupakan masalah dalam ruang lingkup yang sesuai (contoh: ilmu pendidikan Bahasa Inggris). (5) Kebaharuan > (masalah baru)